Anak Tega Bunuh Ibu Sendiri dan Umumkan di Toa Masjid
Hanya karena kesal dinasihati
Merupakan kewajiban bagi seorang anak untuk menghormati ibunya. Namun hal ini justru berbalik dengan yang dilakukan pria asal Kotawaringin Timur berinisial F. Pria ini justru tega membunuh sang ibu secara sadis. Pembunuhan ini dilatarbelakangi F yang kesal karena dinasihati oleh ibunya.
Setelah membunuh sang ibu, F langsung pergi ke masjid dan mengumumkan bahwa ia telah membunuh ibunya sendiri. Warga pun langsung berdatangan ke rumah korban dan menemukan ibu pelaku sudah bersimbah darah.
1.Kesal dinasihati ibu
Dilansir dari Suara.com, Rabu (08/01/20), lelaki berusia 35 tahun berinisial F, mendadak menggunakan pelantang suara di masjid dekat rumahnya untuk mengumumkan baru saja membunuh ibu kandung, Rabu (8/1/2020).
F membunuh sang ibu (70) di rumahnya di Desa Tumbang Sangai, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Pembunuhan ini terjadi saat dini hari pukul 02.00 WIB saat sang ibu hendak salat Tahajud.
Diduga pelaku tak terima saat sang ibu memberi nasihat atas apa yang ia perbuat sehingga terbawa emosi hingga akhirnya nekat membunuh ibunya sendiri.
2.Umumkan di toa masjid
Usai membunuh sang ibu, dengan tanpa rasa takut, pelaku langsung menuju masjid dan mengumumkan kematian ibunya sendiri melalui toa.
Sontak pengumuman itu membuat warga kaget dan berbondong-bondong mendatangi masjid dan juga rumah pelaku. Pelaku pun diamankan warga dengan digiring ke rumahnya.
Sesampainya di rumah pelaku, ditemukan mayat korban yang sudah bersimbah darah. Korban tergeletak di atas kasur beserta parang yang digunakan untuk membunuh koban.
3.Gorok leher ibu kandung
Saat warga menemukan jasad ibu pelaku, di bagian leher dan beberapa organ lainnya terlihat banyak luka. Pelaku diketahui membunuh sang ibu dengan cara menggorok lehernya hingga tewas. Warga pun langsung membawa pelaku ke Polres Kotawaringin Timur untuk diselidiki.
Setelahnya polisi langsung melakukan olah TKP. Beberapa barang bukti diamankan penyidik salah satunya adalah parang. Motif pembunuhan ini masih didalami untuk memastikan kebenarannya.
Pelaku adalah seorang mantan sekretaris desa, sementara korban dikenal warga sebagai lansia yang rajin beribadah. Para tetangga tak pernah menyangka jika pelaku tega membunuh ibunya sendiri. Terlebih alasannya hanya karena tak suka dinasihati.