Banjir Jakarta, Ojek Gerobak Untung Hingga Rp 500 Ribu

Dua orang warga menaiki gerobak yang didorong sejumlah anak saat melintasi genangan banjir di kawasan Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta, Kamis 2 Januari 2020. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 2 Januari 2020, terdapat 63 titik banjir di wilayah DKI Jakarta dan secara keseluruhan terdapat 169 titik banjir untuk Jabodetabek dan Banten. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Musibah banjir Jakarta mendatangkan keuntungan untuk warga dengan menawarkan jasa ojek gerobak.
TEMPO.CP, Jakarta - Musibah banjir Jakarta, khususnya di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, ternyata mendatangkan keuntungan untuk warga. Banjir setinggi paha orang dewasa yang kerap membuat sepeda modor mogok menjadi kesempatan untuk warga menawarkan jasa ojek gerobak.
Menggunakan gerobak yang ditambah papan agar bertambah tinggi, masyarakat menawarkan jasa melintasi banjir bagi pengendara sepeda motor.
"Satu motor biayanya Rp 100 ribu sekali menyeberang," ujar Rendi, warga Daan Mogot yang Tempo temui di lokasi, Kamis, 2 Januari 2020.
Rendi tak menikmati uang itu sendiri. Ia berbagi untung dengan teman-temannya yang ikut mendorong gerobak. Dari kegiatan ini, sampai Kamis siang Rendi sudah meraup uang sebanyak Rp 500 ribu.
"Biasanya saya dagang. Karena lagi banjir stop dulu dagangnya," ujar Rendi.
Banjir di Jalan Daan Mogot sampai Kamis siang ini sudah menyentuh paha orang dewasa. Banjir tersebut membuat akses Jalan Daan Mogot dari depan Indosiar hingga Kampus STIE Bisnis Indonesia lumpuh.
Kendaraan sepeda motor dan mobil banyak mengalami mogok saat berusaha menerobos banjir. Mereka banyak yang terjebak di atas jembatan layang non-tol karena tak bisa melanjutkan perjalanan.
M JULNIS FIRMANSYAH